METODOLOGI
PENELITIAN
A. PENGERTIAN METODE
Metode
(method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal
dari
bahasa
Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi
metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan
tertentu.
Secara
umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang
dilalui untuk
mengajar
kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar.
Prof.Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah
cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak
(1982), mengatakanbahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk
mencapai tujuan.
Metode
adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini,
yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang
ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian
organisasi dan metode secara lengkap adalah Rangkaian proses kegiatan yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang
menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan
fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang
sah ditetapkan.
Motivasi
dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa
penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan
dasar
manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun
tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
1.
Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru
yang
belum pernah diketahui.
2.
Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan
adanya
keraguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.
Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam
dan
memperluas
pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan
penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi
masalah.
1.
Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
memperjelas
suatu
masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
2.
Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
meminimalkan
atau menghilangkan masalah.
3.
Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
mengupayakan
agar masalah tersebut tidak terjadi.
Diagram
alir proses penelitian
Jenis
Data dalam Penelitian
Langkah
Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan
penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-
langkah
tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh
beberapa ahli
dalam
mereka melaksanakan penelitian. Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam
melaksanakan
penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2.
Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin
dipecahkan.
3.
Membangun sebuah bibliografi.
4.
Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5.
Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6.
Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data
atau
bukti,
baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti
mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8.
Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9.
Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10.
Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11.
Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12.
Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13.
Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14.
Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15.
Menulis laporan penelitian.
JENIS – JENIS
PENELITIAN
Berdasarkan jenis data yang diperlukan dibagi
menjadi dua, yaitu penelitian primer dan sekunder:
Penelitian Primer
Penelitian
Primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama yang kuat. Disebut
juga responden. Informasi ataupun data diperoleh dengan pertanyaan tertulis
dengan menggunakan kuesioner dan lisan dengan menggunakan metode tatap
muka(wawancara). Seperti :
a. Studi
Kasus
Biasanya dengan sendiri ataupun
kelompok sebagai bahan. Studi kasus ini bersifat longitudinal
b. Survei
Meneliti suatu gejala yang ingin
dicari. Umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data
dengan metode semakin besar dalam pengambilan data semakin mencerminkan
hasilnya.
c. Riset
Eksperimental
Menggunakan individu/kelompok
sebagai bahan studi.Pada umunya menggunakan riset dua kelompok / lebih untuk
dijadikan objek studinya. Kelompok pertama sebagai peneliti kelompok yang kedua
sebagai pembanding.Penelitian ini menggunakan desain yang sudah
baku,terstruktur dan spesifik.
Penelitian Sekunder
Menggunakan bahan
yang bukan dari sumber pertama sebagai jalan untuk mengambil data atau infomasi
untuk menjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan Studi
Kepustakaan biasanya digunakan oleh para peneliti.
Suharsini
Arikunto (1992) Membagi jenis-jenis penelitian berdasarkan a) Tujuan. b)
Pendekatan. c) Bidang Ilmu. d)Tempat/Latar. e) Kehadiran Variabel.
a.
Penelitian
dilihat dari tujuannya
Dilihat
dari tujuannya, maka ada tiga subjenis
penelitian, yaitu penelitian eksploratori,penelitian verifikatif dan penelitian
pengembangan.
b.
Penelitian
dilihat dari pendekatan
Penelitian
ini dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan longitudinal (bujur) dan cross-sectional (silang). Penelitian
pertama didasarkan pada periode waktu tertentu, yang kedua Peneliti melakukan
studi kemampuan.
c.
Penelitian
dilihat dari bidang ilmu
Misal
penelitian bidang ilmu,teknik dan ekonomi.
d.
Penelitian
dilihat dari tempat/latarnya
e.
Penelitia
dilihat dari jumlah kehadiran suatu variabel
Jenis jenis metode penelitian terkait dengan
jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut :
1. Metode
Historis
Metode
historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode
historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan
obyektif dengan mengumpulkan,menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti
untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan,
seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis,
seorang
ilmuwan sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka
mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun
dalam bentuk paradigma penjelasan.
Dengan
demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis
terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan
menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber
sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2.
Metode Deskriptif
Metode
deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode
penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara
rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa
kondisi dan praktek-praktek yang berlaku,membuat perbandingan atau evaluasi dan
menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan
belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada
waktu yang akan datang.Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini
digunakan untuk melukiskan secara sistematisfakta atau karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktualan cermat.
Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga
memadukan.Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian
deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode
ini menitikberatkan padaobservasi dan suasana alamiah.
3.
Metode Korelasional
Metode
korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional
merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data
dihimpun,disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan
hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada
metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan
yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari
hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.Tujuan metode korelasi yaitu
untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan
variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan,
maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan disebut
korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua
variabelmenggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.
4.
Metode Eksperimental
Metode
eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental
merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabeldan
meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol
sedemikian rupa,sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat
dihilangkan.Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat
dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok
eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak
mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat
atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci
metode
eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan
datayang meragukan.
5.
Metode Kuasi Eksperimen
Metode
kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian.
Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada
metode ini, penelit itidak dapat mengatur sekehendak hati variabel
bebasnya.Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut :
(1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok
eksperimental atau kelompok kontrol.Yang dapat dilakukan peneliti adalah
mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang
tidak mengalami variabel bebas.
(2)
Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang
dikendakinya.
Sekian
pembahasan mengenai pengertian metode penelitian dan jenis jenis metode
penelitian,
semoga
tulisan saya mengenai pengertian metode penelitan dan jenis jenis metode
penelitian
dapat
bermanfaat.
Perbedaan antara Metodologi
Penelitian dan Metode Penelitian
Penelitian adalah
suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai
menyusun laporannya.
Tentang
istilah penelitian banyak para sarjana yang mengemukakan pendapatnya, seperti:
1.
David H. Penny
Penelitian
adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahanya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2. J.
Suprapto MA
Penelitian ialah penyelidikan dari
suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
3. Sutrisno
Hadi MA
Penelitian dapat didefinisikan
sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
4. Mohammad
Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati- hati sekali
sehingga diperoleh pemecahanya.
Dari batasan-batasan diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan mengenai
cara-cara melaksanakan penelitian
(meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai
menyusun laporanya) berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah.
Metodologi penelitian adalah semua
kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang
tertentu untuk mendapatkan fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk
mendapatkan pengertian baru.
Perbedaan
Metode Kualitatif dengan metode kuantitatif
1. Bedasarkan
jenis data
Metode kulitatif jenis datanya adalah data
kualitatif sedangkan metode kuantitatif jenis datanya adalah data kuantitatif.
Data (yang bersifat) Kualitatif merupakan data yang dihasilkan dari cara
pandang yang menekankan pada ciri-ciri, sifat dan ’mutu’ obyek (subyek) yang bersangkutan.
Berbeda dari data kuantitatif yang bersifat numerik, data kualitatif bersifat
non-numerik (kata-kata deskriptif), seperti cantik, tampan, gagap, tampak
kurang berpendidikan, reponsif, bagus sekali, lincah, mewakili anak muda zaman
sekarang, dan lain-lain.
2.
Berdasarkan Tujuan
Penelitian
kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial.Metodologi
penelitian yang dipakai adalah multi metodologi, sehingga sebenarnya tidak ada metodologi
yang khusus. Para periset kualitatif dapat menggunakan semiotika, narasi, isi,
diskursus,
arsip, analisis fonemik, bahkan statistik. Di sisi yang lain, para periset
kualitatif juga menggunakan pendekatan, metode dan teknik-teknik
etnometodologi, fenemologi, hermeneutic, feminisme, rhizomatik,
dekonstruksionisme, etnografi, wawancara, psikoanalisis, studi budaya,
penelitian
survai, dan pengamatan melibat (participant observation) (Agus Salim, 2006).
Dengan demikian, tidak ada metode atau praktik tertentu yang dianggap unggul,
dan tidak ada teknik
yang
serta merta dapat disingkirkan. Kalau dibandingkan dengan metodologi penelitian
yang dikemukakan oleh Feyerabend (dalam Chalmers, 1982) mungkin akan mendekati
ketepatan, karena menurutnya metodologi apa saja boleh dipakai asal dapat
mencapai tujuan yang dikehendaki. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-
model
matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan
hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep,
mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak
hal,
baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
3.
Berasarkan Obyek penelitian
Metode
kualitatif leebih berfokus pada satu obyek penelitian saja sedangkan metode kuantitatif
bisa lebih dari satu obyek penelitian.
4.
Berdasarkan Instrumen yang digunakan
Pada
metode kuantitatif instrument penelitian yang biasa digunakan adalah angket,kuesioner,
atau instrument yang lain. Namun pada metode kualitatif instrument yang
digunakan adalah peneliti itu sendiri artinya peneliti sendiri lah yang harus
terjun langsung kedalam penelitian agar bisa melihat dan merasakan fakta yang
sebenarnya.
5.
Berdasarkan orientasi
Penelitian
kualitatif lebih beroreintasi pada proses penelitian sedangkan penelitian kuantitatif
lebih berorientasi pada hasil penelitian.
6.
Berdasarkan Prose
Metode
kuantitatif mengunakan proses deduktif-induktif. sedangkan metode kualitatif adalah
induktif
7.
Berdasarkan sifat realitas
Dalam
metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivism, realitas
dipandang sebagai suatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat
dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat
diukur dan diverivikasi. Dengan demikian dalam metode ini, peneliti dapat
menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti, dan kemudian
dapat membuat instrument untuk mengukurnya. Dalam penelitian kualitatif yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau paradigma interpretive, suatu realitas
atau objek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam variabel.
Penelitian ini memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi
pemikiran dan interprestasi
terhadap
gejala yang diamati, serta utuh ( holistic) karena stiap aspek dari objek itu
mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Realitas dalam penelitian
kualitatif tidak hanya yang tampak ( teramati ), tetapi sampai dibalik yang
tampak tersebut.
8.
Berdasarkan hubungan Variabel
Pada
netode kualitatif hubungan antara variabel adalah timbal balik atau interaksi.
Pada metode kauntitatif lebih kepada sebab akibat.
9.
Berdasarkan penggunaan
Metode
kuantitatif digunakan apabila :
a.
Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara
aturan dengan pelaksanaannya, antara teori dengan praktek, antara rencana
dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus
ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi.
Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data
orang miskin sebagai masalah yang harus ditunjukkan.
b.
Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas
tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, amak penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c.
Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu terhadap yang lain.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya
pengaruh jamu tertentu terhadap derajat kesehatan.
d.
Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian
dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.
e.
Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak- anak dari
masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f.
Bila ingin menguji terhadap adanya keragu- raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produktertentu.
Metode
Kualitatif digunakan apabila :
a.
Bila masalah penelitian belum jelas , masih remang- remang atau mungkin malah
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif,
karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan
dengan grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas.
Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu
obyek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas, dan lain – lain.
b.
Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala social sering tidak bisa
dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan
tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang yang
menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Sering
terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar tetapi menjadi tanda tanya bagi
peneliti kualitatif. Sebagai contoh ada 99 orang yang mengatakan bahwa A adalah
pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang ini yang
benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur
dari banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin banyak
suami mencium istri, maka malah menjadi tanda tanya, jangan – jangan hanya
pura- pura. Data untuk mencari makna dari stiap perbuatan tersebut hanya ocok
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam dan
observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c.
Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola- pola hubungan yang jelas.
d.
Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, wawancara mendalam
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
e.
Untik mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cock digunakan untuk
mengambangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan metode
kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya
melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis
yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasi
dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan
menjadi tesis atau teori.
f.
Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan ( karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum
dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian akan
lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian
data
akan dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka
sebelum ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian dinyatakan
belum selesai.
g.
Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seorang tokoh
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang
dipandang tahu. Misalnya akan meneliti sejarah perkembangan kehidupan raja-
raja di Jawa, sejarah perkembangan
masyarakat
tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya
tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini juga bisa dilakukan dibidang
pertanian, bidang teknik seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan
melakukan pengamatan secara terus- menerus yang dibantu kamera terhadap proses
tumbuh dan berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.
Persamaan
Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
1.
Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah
2.
Memiliki obyek dan subyek
3.
Memiliki variabel
4.
Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa
dinilai pihak lain.
5.
Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu
kesimpulan umum.
6.
Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola
tertentu pada
data.
7.
Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan
inferensi.
Daftar Pustaka :
1.Sarwono,Jonathan.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF/Jonathan
Sarwono.Yogyakarta:Penerbit
Graha Ilmu,2006