Nama : Aisteru Algofiqih
Kelas : 1IC07
NPM :
20415388
Manusia dan Kebudayaan
1. Pengertian
a. Manusia
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan. Manusia diciptakan bukan karena sembarang alasan.
Melainkan, karena ia dipercaya untuk menjadi pemimpin bagi makhluk lain di bumi
ini. Sebagaimana firman Tuhan kepada para malaikat ketika akan menciptakan
Adam, ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'' (Qs.
Al-Baqarah:30).
Dari
firman lain, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (Qs. Al-Dzariyyat: 56) Ayat di atas menunjukkan bahwa tujuan
dari penciptaan manusia adalah untuk ibadah dan penghambaan Tuhan, yaitu
manusia harus menyerahkan dirinya untuk melakukan penghambaan kepada Tuhan dan
tidak menundukkan kepalanya kecuali di hadapan-Nya.
Manusia terdiri atas
dua substansi yaitu :
1)
Substansi jasmani, yaitu Jasad. Adalah substansi manusia yang terdiri atas
struktur organisme fisik. Organisme fisik manusia lebih sempurna di banding
dengan organisme fisik makhluk-makhluk lain.
2)
Substansi rohani, yaitu, Ruh. Merupakan substansi psikis manusia yang menjadi
esensi kehidupannya. Ruh yang menjadi pembeda antara esensi manusia dengan
esensi makhluk lain.
Manusia
adalah mahluk yang kompleks. Kita merupakan paduan antara makhluk material dan
makhluk spiritual, juga antara makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia di
utus ke dunia untuk menjadi rahmatan lil alamin bagi bumi dan alam semesta.
b. Kebudayaan
Pengertian
Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks. Diantaranya mencakup pengetahuan,
keyakinan, seni, susila, hukum adat, kecakapan, dan kebiasaan.
Kata
budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari
kata budaya yang merujuk pada pola pikir manusia. Jadi kebudayaan sendiri bisa
diartikan juga sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran
manusia, yang berupa pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
2. Pengaruh Budaya Terhadap Masyarakat
Kebudayaan
mempunyai fungsi yang sangat besar bagi masyarakat. Berbagai macam kekuatan
yang harus dihadapi masyarakat seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan
lainnya di dalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu,
setiap manusia dalam masyarakat
memerlukan juga kepuasan, baik di bidang spiritual maupun material.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagai besar dipenuhi
oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian
besar karena kemampuan manusia terbatas, sehingga kemampuan kebudayaan yang
merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Fungsi
kebudayaan pada hakikatnya adalah untuk mengatur agar manusia dapat mengerti
satu sama lainnya, bagaimana manusia bertindak dan bagaimana manusia itu
berbuat untuk kebaikan bersama. Jadi pada intinya kebudayaan ini sebagai
cerminan kehidupan manusia, jika suatu masyarakat memegang teguh kebudayaannya
maka akan tercipta kehidupan yang harmonis.
Secara sederhana hubungan
antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Pengaruh
budaya terhadap masyarakat bisa di lihat dari beberapa hal. Diantaranya yaitu :
pakaian, kesenian, bahasa daerah dan cara berkomunikasi. Pakaian yang dikenakan
di daerah yang dingin seperti kutub utara mempunyai perbedaan dengan yang di
daerah tropis. Kesenian pun demikian pula, lingkungan yang berlainan
menghasilkan ragam seni yang beraneka jenisnya.
Hal
yang sangat terlihat jelas dalam melihat pengaruh budaya terhadap masyarakat
adalah mengenai bahasa dan cara berkomunikasi. Bahasa di lingkungan tertentu
sangat mudah mengalami perubahan akibat meniru-niru di televisi dan media
sosial. Contohnya seperti bahasa gaul yang sedang menjadi trend di kalangan
anak muda saat ini.
3. Faktor-Faktor Hubungan Antara Manusia
dan Kebudayaan
Faktor-faktor
hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat di bedakan dalam beberapa hal,
diantaranya adalah:
1) Kebudayaan ditinjau atas
dasar faktor kedaerahan.
Pada tradisi suku Batak
seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda marga. Apabila
yang menikah adalah orang yang bukan dari suku Batak maka dia harus di adopsi
oleh salah satu marga Batak yang lain.
2) Kebudayaan ditinjau
atas dasar perbedaan wilayah kota dan desa.
Di kehidupan kota,
karakter masyarakatnya bersifat rasional. Sedangkan di desa masih banyak yang
melakukan kegiatan yang bersifat ritual seperti pada masa kelahiran,
pernikahan, dan kematian. Contohnya tradisi brokohan saat kelahiran bayi dan
tradisi selapanan yaitu upacara pemberian nama bayi saat berumur 35 hari.
3) Kebudayaan ditinjau
atas dasar perbedaan kelas sosial.
Perbedaan kelas sosial
terjadi karena kekayaan/ penghasilan, pekerjaan, pendidikan, dan kekuasaan. Hal
tersebut menyebabkan perbedaan kebudayaan cara berpakaian, etika, pergaulan,
dan bahasa sehari-hari. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan ditinjau
atas dasar agama.
Faktor agama adalah
faktor yang paling mempengaruhi norma dan nilai kebudayaan. Karena di setiap
agama memiliki perbedaan pantangan dan ibadahnya. Contohnya adalah di dalam
agama Islam alkohol dan daging babi itu haram, tetapi di agama lain tidak.
5) Kebudayaan ditinjau
berdasarkan profesi.
Seseorang yang bekerja
di pasar mempunyai kepribadian berbudaya yang berbeda dengan yang bekerja di
perkantoran. Di pasar interaksi sosial lebih terasa dan lebih intens karena
pertemuan yang lebih sering dengan orang lain. Hal tersebut berpengaruh
terhadap perilaku kebudayaan orang tersebut.
Daftar Pustaka
http://kompasiana.com//2014/05/konsep-manusia-dalam-pandangan-islam.html
http://artikelsiana.com//2015/02/pengertian-kebudayaan-definisi-para-ahli.html
http://referensimakalah.com//2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar